BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seperti hal yang kita ketahui setiap
penelitian (skripsi, tesis, disertasi, dan kegiatan atau penelitian lainnya)
selalu didahului dengan penyusunan sebuah usulan penelitian (proposal).
Penyusunan proposal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas
penelitian kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain baik-tidaknya,
berhasil-tidaknya, atau bahkan sempurna tidaknya sebuah penelitian dapat
dilihat pada proposal yang dususun oleh seorang peneliti.
Usulan penelitian atau proposal merupakan kerangka atau perincian prosedur
kerja yag akan dilakukan pada waktu meneliti. Penyusunan proposal ini pula yang
menjadi alas an dalam memberikan perkuliahan metode penelitian pada mahasiswa
di perguruan tinggi agar mahasiswa maupun menyusun usulan penelitian terlebih
dahulu sebelum mereka terjun ke lapangan dalam rangka menyiapkan skripsi
mereka.
Selain itu proposal digunakan di
dunia usaha, perencanaan, pembangunan, gedung, proyek-proyek, sering di ajukan
pula penawaran untuk melakukan pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, kami
mengangkat topik ini untuk dijadikan makalah. Dalam karya ilmiah ini kami
memaparkan informasi-informasi tentang proposal. Kami berharap karya tulis ini
akan berguna bagi masyarakat luas.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan proposal ?
2. Apa
sajakah ciri-ciri dari proposal ?
3. Bagaimanakah
isi dan sistematika proposal kegiatan ?
4. Apa
saja sifat dan jenis proposal ?
5. Apa
yang dimaksud dengan proposal non formal ?
6. Apa
yang dimaksud dengan proposal formal ?
7. Bagaimanakah
teknik penyusunan proposal yang baik dan benar ?
8. Apa
saja hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa proposal ?
9. Apa
saja hal yang perlu diperhatikan dalam pengajuan proposal penelitian ?
10. Apa
saja hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik penelitian ?
11. Apa
saja hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan judul penelitian ?
C.
Tujuan
1. Menjelaskan
pengertian proposal.
2. Menyebutkan
dan menjelaskan ciri-ciri proposal.
3. Menyebutkan
dan menjelaskan isi dan sistematika proposal kegiatan.
4. Menjelaskan
sifat-sifat dan jenis-jenis proposal.
5. Menjelaskan
apa dimaksud dengan proposal non formal.
6. Memberikan
penjelasan tentang proposal formal.
7. Menjelaskan
teknik penyusunan proposal yang baik dan benar.
8. Menjelaskan
hal- hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa proposal.
9. Menjelaskan
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengajuan proposal penelitian.
10. Menjelaskan
hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik penelitian.
11. Menjelaskan
hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan judul penelitian.
D.
Manfaat
Memberikan informasi lebih lanjut
kepada masayarakat luas tentang proposal.
E.
Metode Penulisan
Kami menggunakan metode kajian
pustaka dalam pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Proposal
Setiap penelitian
(skripsi, tesis, disertasi, dan kegiatan atau penelitian lainnya) selalu
didahului dengan penyusunan sebuah usulan penelitian (proposal). Penyusunan
proposal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas penelitian kegiatan
yang akan dilakukan. Dengan kata lain baik-tidaknya, berhasil-tidaknya, atau
bahkan sempurna tidaknya sebuah penelitian dapat dilihat pada proposal yang
dususun oleh seorang peneliti.
Usulan penelitian
merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu
meneliti. Penyusunan proposal ini pula yang menjadi alas an dalam memberikan
perkuliahan metode penelitian pada mahasiswa di perguruan tinggi agar mahasiswa
maupun menyusun usulan penelitian terlebih dahulu sebelum mereka terjun ke
lapangan dalam rangka menyiapkan skripsi mereka.
Jenis-jenis
proposal
·
Proposal kegiatan
·
Proposal skiripsi
·
Proposal penelitiaan
B. Ciri-ciri Proposal
Dalam menyusun
usulan penelitian atau proposal ini, perlu diperhatikan syarat-syarat untuk
sempurna suatu usul penelitian tersebut. Syarat tersebut antara lain:
·
Sistematis,
artinya usulan penelitian tersebut disusun secara sistematis menurut pola
tertentu ari yang paling sederhana sampai yang kompleks atau dikatakan juga
konsisten.
·
Berencana,
proposal dilakukan dengan sengaja dan sebelumnya sudah dipikirkan dan
sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkan pelaksanaanya.
·
Mengikuti
konsep ilmiah, artinya mulai awal hingga akhir
kegiatan, mengikuti cara-cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan, yaitu
prinsip-prinsip untuk mencari kebenaran ilmiah.
C. Isi dan Sistematika Proposal
Secara sederhana
proposal itu berisis delapan hal. Kedelapan hal tersebut ada dalam sistematika
di bawah ini.
1.
Nama
kegiatan
Kegiatan yang ditulis
harus jelas. Secara eksplisit nama kegitan tersebut merupakan judul proposal.
Bagian ini mengandung jenis kegiatan yang akan dilakukan. Judul tersebut harus
memuat tema atau jiwa yang menjadi semangat kegiatan.
2.
Latar
belakang kegiatan
Latar belakang
kegiatan, sering disebut sebagai dasar pemikiran atau alasan kita tertarik
melakukan kegiatan. Hal-hal yang dipaparkan merupakan jawaban atas pertanyaan
mengapa kegiatan ini perlu diadakan. Latar belakang juga dapat disejajarkan
dengan latar belaknag masalah dalam karya ilmiah. Pertanyaan yang sangat perlu
ditekankan dalam hal ini adalah “mengapa” bukan “untuk apa”?
3.
Tujuan
kegiatan
Bagian ini merupakan
jawaban atas latar belakang kegiatan. Tujuan dapat dijabarkan lebih lanjut
sehingga tampak jelas manfaat kegiatan. Oleh karena itu, pada bagian ini
biasanya dinyatakan pada tujuan umum dan manfaat kegiatan. Tujuan yang ingin
dicapai biasanya dinyatakan dengan tujuan umum dan tujuan khusus.
4.
Manfaat
kegiatan
Bagian ini merupakan
sesuatau yang dapat diperoleh atau dirasakan oleh berbagai pihak setelah tujuan
yang dicapai sudah terwujud. Biasanya yang memperoleh manfaat itu dinyatakan
sebagai manfaat teoritis dan manfaat praktis.
5.
Ruang
lingkup kegiatan
Bagian ini mengemukakan
populasi atau subjek penelitian dan lokasi penelitian yang biasa disebut objek
sasaran. Dalam menjelaskan bagian ini penulis mengungkapkan secara singkat
tentang maksud utamanya dalam menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanankan.
6.
Penyelenggaraan
atau kepanitiaan
Bagian ini mencakup
hal-hal yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan kegiatan. Jika semakin rinci
dan jelas, semakin baik pula proposal tersebut. Penyelenggaraan ini mencakup
lingkup kegiatan, syarat-syarat pendaftaran, waktu pelaksanaan, dan tempat kegiatan.
Kepanitiaan memuat orang-orang yang telibat sebagai pelaksanaan kegiatan.
Orang-orang tersebut meliputi pelindung, penanggung jawab, pembina, ketua umum,
ketua pelaksana, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi.
7.
Perencanaan
anggaran
Bagian ini merencanakan
anggaran biaya yang ditulis secara logis dan realistis. Pada bagian ini juga
dilengkapi sumber dana yang digali untuk mencukupi biaya yang hendak digunakan.
Antara anggaran dan sumber dana diharapkan seimbang.
8.
Penutup
Bagian akhir kegitan
berisi harapan dan permohonan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Proposal sebaiknya dibuat berdasarkan
sesuatu yang belum ada walaupun barang yang diajukan belum ada, penulis proposal
harus merangkaikanyasedemikian rupa sehingga meyakinkan penerima proposal.
Macam-macam bidang yang dewasa ini
bisa dijadikan saran proposal yang bersifat bisnis adalah: penelitian,
pengembangan, perencanaan, dan pemasaran. Penelitian murni biasanya dilakukan
oleh lembaga-lembaga ilmiah atau perguruan tinggi berdasarkan permintaan dari
satu badan dengan dana dari badan-badan filantropis, semata-mata untuk
perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian
sering disponsori pula oleh pemerintah yang merasa bertanggung jawab dalam
dunia pendidikan dan kemajuan dari bangsa dan negaranya.
Proposal lain juga dapat dijumpai
adalah perencanaan. Untuk pembangunan, gedung, proyek-proyek, sering di ajukan
pula penawaran untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Seperti halnya dengan laporan, proposal
masih dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuknya. Proposal formal adalah
proposal yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Bentuk proposal semi formal
dan non formal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi
syarat-syarat tertentu.
E.
Proposal Non Formal
Proposal yang bersifat non formal
bentuknya beraneka ragam,tergantung dari penulis, atau kesepakatan antara
penulis dan penerima proposal. Proposal non formal kadang-kadang disampaikan
dalam bentuk memorandum atau surat. Bentuk ini bukan hanya dipakai sebagai
latihan bagi mahasiswa tetapi dipergunakan dalam dunia usaha.
Terlepas dari bentuk yang harus
dipergunakan,sebuah proposal non formal selalu harus mengandung hal-hal berikut:
a. Masalah
Masalah yang disampaikan dalam
sebuah proposal harus dirumuskan dengan jelas. Harus mengangadakan identifikasi
masalah yang di hadapi dengan cermat , menggambarkan latar belakang atau
sejarah masalah yang dihadapi, serta menunjukkan betapa pentingnya masalah itu
dilaksanakan atau di selesaikan sekarang juga.
b. Saran pemecahan
Saran pemecahan untuk memecahkan
masalah merupakan inti dan sasaran utama dari setiap proposal. Penulis berusaha
menampilkan jalan keluar yang dianggapnya paling baik untuk mengatasi atau
menyelesakan pekerjaan yang dihadapi.
c. Permohonan
Untuk menutup proposal pnulis
menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu atau
bersedia menyampaikan informasi yang di perlukan untuk keluar dari masalah yang
di hadapi itu dan merumuskan dengan tegas apa yang ingin dikerjakan.
F. Proposal
Formal
Seperti halnya
dengan semua tulisan formal yang lain, proposal formal harus memenuhi
persyaratan tertentu. Sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu bagian
pelengkap pendahuluan, isi proposal dan bagian pelengkap penutup. Susunan dan
perincian tiap bagian harus memenuhi pola yang dibicarakan di bawah ini. Ada
bagian yang dapat digabungkan, ada pula yang memerlukan perincian yang lebih
jauh. Yang paling penting adalah tidak memaksakan suatu pola untuk
bermacam-macam proposal yang isi dan sifatnya berlainan.
1) Bagian
Pelengkap Pendahuluan
Beberapa bagian yang
mutlak perlu dimasukkan dalam bagian pelengkap pendahuluan adalah:
· Surat pengantar
Surat pengantar atau memorandum pengantar fungsinya
sama dengan penyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan. Surat
pengantar proposal antara lain berisi: alas an-alasan penulis menyampaikan
proposal itu dengan mengacu kepada surat, pertemuan, atau iklan yang menawarkan
kepada umum untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
· Sampul dan halaman judul
Sampul dan halaman judul dicantumkan identifikasi
jenis tulisan yaitu proposal, juduk proposal, nomor pengenal (kalau ada), yang
biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran. Biasanya dicantumkan tanggal
penyerahan, tanggal akhir penyerahan tugas yang akan dikerjakan dan tanggal
proposal. Unsurnya biasanya dimasukkan pula nama, gelar, alamat orang atau
organisasi yang menyampaikan proposal tersebut.
· Ihtisar atau abstrak
Ihtisar atau abstrak menyampaikan inti sari dari
masalah dan cara pemecahannya yang disampaikan dalam proposal memerlukan satu
gambaran singkat tentang cara dan teknik pemecahan yang diajukan oleh badan
atau penulis proposal.
· Daftar isi
Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul
utama dan judul bawahan yang tersapat dalam seluruh proposal dengan mudah dapat
mencari bagian tertentu bila ia tertarik untuk melihat bagian yang
bersangkutan.
· Penegasan permohonan
Penegasan mengenai permintaan dapat dimasukkan dalam
ihtisar. Tetapi bila proposal yang disampaikan itu cukup panjang, lebih baik
bagian ini diberikan tempat sendiri.
2) Isi
Proposal
Isi proposal memuat
uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Tugas
yang akan dilakukan sifatnya berbeda-beda, oleh sebab itu perincian sebuah
proposal dari badan ke badan yang lain, dari jenis pekerjaan ke pekerjaan yang
lain, dari satu waktu ke waktu yang lain, maupun dari tempat satu ke tempat
yang lain sehingga perincian sebuah proposal akan berbeda-beda.
Namun demikian
beberapa topik di bawah ini selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan ke
dalam isi sebuah proposal.
a. Pembatasan
masalah
Pembatasan pengertian atas masalah yang dihadapi
merupakan suatu hal yang pertama-tama harus dilakukan. Dengan batasan yang
diberikan pada awal proposal itu, dapat diletakkan landasan pengertian yang
sama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini penulis proposal tetap harus
member batasan pengertian dengan tujuan memperlihatkan kepada penerima proposal
bahwa ia mengetahui dengan tepat masalah itu.
b. Latar
belakang
Latar belakang yang diuraikan perlu pula dikemukakan.
Apa yang terjadi sekarang atau nanti, tidak terlepas dari perkembangan atau
sejarahnya pada masa lampau. Demikian pula aoa yang terjadi sekarang atau nanti
tidak dapat terlepas dari latar belakang atau kondisi yang berada disekitarnya.
c. Luas
lingkup
Membatasi luas lingkup persoalan yang dihadapi akan
membawa manfaat sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, penulis proposal
akan dapat melihat duduk persoalannyadengan jelas, sehingga dapat menyampaikan
deskripsi yang konkrit dan jelas. Kedua, penulis maupun penerima proposal
masing-masingakan menguji masalah itu dalam luas lingkup yang dikemukakan itu
dengan bahan-bahan literature yang pernah ada.
d. Metodologi
Metodologi disini adalah kerangka teoritis yang
dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan, atau mengatasai
masalah yang dihadapi melalui metode yang digunakan, penerima proposal dapat
menilai apakah dapat diharapkan hasil yang memuaskan atau tidak pada tempat,
dan kondisi tertentu.
e. Fasilitas
Badan atau perusahaan yang besar dan berpengalaman
biasanya memiliki bermacam-macam fasilitas yang diperlukan, di pihak lain
memiliki fasilitas tersendiri akan lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi
biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah, daripada kalau harus menyewa
dari badan-badan lain.
f. Personalia
Salah satu faktor yang memang turut diperhitungkan
oleh penerima proposal adalah susunan personalia dari badan yang menyampaikan
proposal itu. Sebab penulis proposal harus menyertakan pula daftar susunan
personalia, baik yang bekerja penuh maupun tidak, dengan gelar dan keahlian
serta pengalamannya masing-masing.
g. Keuntungan
dan kerugian
Akan kebih meyakinkan lagi penerima proposal, bila
dikemukakan juga semua keuntungan yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal
ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi untuk meyakinkan penerima proposal
bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak sia-sia dengan hasil yang akan
diperoleh.
h. Lama
waktu
Dalam proposal harus dijelaskan lama waktu pekerjaan
itu akan diselesaikan. Nila pekerjaan itu terdiri dari tahap-tahap pekerjaan,
maka tahap-tahap itu perlu diberikan dengan perincian waktu penyelesaian
masing-masing.
i. Biaya
Biaya merupakan salah satu topik yang juga akan
sangat diperhatikan penerima proposal. Namun bagi badan penerima proposal yang
baik kedudukannya. Kualitas pekerjaan merupakan hal yang lebih diutamakan.
Bagaimana pun juga perincian biaya harus benar-benar difarap dalam proposal ini
sehingga dapat meyakinkan penerima proposal.
j. Laporan
Untuk mengikuti tahap pelaksanaan dengan cermat,
penulis proposal juga memperkirakan tahap-tahap pelaporan kemajuan pekerjaan
yang akan dikerjakan itu. Disamping laporan-laporan menurut tahap kemajuan yang
dicapai, kapan akan diserahkan laporan terakhir sesuadah pekerjaan itu
dirampungkan.
3) Bagian
Pelengkap Penutup
Bagian ini sama dengan
laporan dan tulisan formal yang lain, berisi bahan perpustakaan,
lampiram-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam
proposal itu.
G.
Teknik Penyusunan Proposal
Menyusun proposal harus jelas,
transparan, dan membutuhkan kecermatan dan ketelitian. Teliti dan cermat dalam
merumuskan masalah, mendesain kegiatan yang disesuaikan dengan dana dan
tenggang waktu yang tersedia.
Tujuan penulisan
proposal adalah :
·
Mendapat
persetujuan.
·
Mendapatkan bantuan baik berupa dana
maupun sarana.
Proposal
diajukan untuk melakukan kegiatan-kegiatan diantaranaya pameran, studi banding,
kegiatan sosial atau peringatan hari besar. Perbedaan dalam penyusunan proposal
dengan memperhatikan tujuan dan sasaran sesuai dengan kepentingan masing-masing.
Perbedaan kepentingan dan sasaran berbeda dengan bentuk proposal. Proposal
permohonan dan untuk pembangunan musholaberbeda dengan proposal studi banding
atau proposal penelitian, meskipun dibuat oleh sekelompok yang sama dan
diajukan kepda orang yang sama.
Perbedaan
proposal terletak pada unsur proposal, di samping sasaran dan tujuan. Perbedaan
unsure, sasaran dan tujuan, mempengaruhi perbedaan bahasa yang digunakan.
Artinya bahasa yang digunakan adalah proposal penelitian berbeda dengan bahasa
dalam proposal permohonan dana. Namun, harus tetap beorientasi kepada kesatuan
bahasa, estetika dan kelogisan bahasa yang digunakan.
Beberapa unsur
yang harus dicantumkan dalam penulisan proposal adalah sebagai berikut :
1.
Pendahuluan (latar belakang perumusan
masalah)
2.
Dasar ; dasar pemikiran (tanpa
pendahuluan)
3.
Maksud dan tujuan
4.
Tujuan dan manfaat penelitian
5.
Metode penelitian
6.
Faktor penghambat
7.
Faktor pendorong
8.
Kegiatan dan tema
9.
Masalah
10. Visi
dan misi
11. Manfaat
12. Populasi
dan sampel
13. Sasaran
dan target kegiatan
14. Waktu
dan tempat kegiatan
15. Jadwal
pelaksanaan (program)
16. Peserta
17. Teknik
pelaksanaan
18. Biaya
yang diperlukan (anggaran)
19. Kesimpulan
dan saran
20. Lampiran
1) Latar
Belakang
Sebagian proposal mencantumkan latar belakang pada
bagian pendahuluan, ada juga proposal tanpa pendahuluan (latar belakang),
tetapi menguraikan dengan jelas dan singkat tentang pokok permasalahan.
Tentunya berdasarkan isi dan tujuan proposal.
2) Dasar
Dasar dalam proposal adalah yang mendasari sehingga
rencana yang tersebutkan dalam proposal akan dilaksanakan.
3) Tujuan
Yang menjadi tujuan diadakannya kegiatan disesuaikan
dengan konteks permasalahan. Tujuan proposal penelitian, tentunya disesuaikan
dengan judul proposal.
4) Manfaat
Dalam bagian ini dicantumkan manfaat dalam
melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan yang diingikan.
5) Metode
penelitian
Metode yang digunakan sesuai dengan judul
penelitian. Dalam menetapkan metode tidak selamanya sama, bergantung pada topik.
Dan dalam penetapan metode bergantung dari topik atau judul penelitian.
Berkaitan dengan penelitian, jenis dan sumber data penting untuk dimasukan ke
dalam proposal penelitian. Jenis data dijelaskan beserta contoh tentang data
primer, data sekunder dan sumber data, disamping sampel dan populasi. Antara
sampel dan populasi dibedakan, dijelaskan dengan memberikan contoh secara
singkat.
6) Faktor
penghambat
Faktor yang menjadi hambatan dalam upaya
melaksanakan atau memajukan suatu kegiatan.
7) Faktor
Pendorong
Faktor yang mendorong sehingga rencana kegiatan
dapat disusun dan dilaksanakan.
8) Kegiatan
dan Tema Kegiatan
Bagian ini adalh pemaparan kegiatan yang diinginkan
dan akan dilaksankan. Seperti kegiatan penelitian, kegiatan lomba, dsb. Tema
kegiatan adalah tema yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut. Mencantumkan
tema kegiatan harus memperhatikan konteks kegiatan. Penggunaan kata dalam tema,
padat, singkat, jelas, terarah sesuai sasaran dan tujuan kegiatan.
9) Perumusan
Masalah
Biasanya proposal yang sering menggunakan atau
mencantumkan perumusan masalah lebih banyak dalam proposal penelitian dengan
menggunakan kata tanya. Masalah yang menyangkut hal-hal yang berkaitan langsung
dengan objek penelitian. Penetapan masalah berdasarkan apa yang tercantumkan
dalam pendahuluan, dasar pemikiran atau latar belakang.
10) Manfaat
Dalam melaksanakan kegiatan, meskipun skala tertentu
dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta.
11) Sasaran
Bagian ini mencantumkan kepada siapa maksud yang
dicapai melalui kegiatan. Misalnya, proposal penyuluhan demam berdarah yang
sasarannya ditujukan kepada masyarakat dengan tujuan masyarakat mengetahui dan
memahami bahaya demam berdarah.
12) Target
Kegiatan
Target kegiatan menyangkut waktu, berapa kali
melakukan kegiatan, dan hasil yang ingin dicapai sesuai target yang
direncanakan.
13) Waktu
Waktu yang direncanakan mulai kapan dan akan
berakhir kapan. Perlu diperhatikan waktu yang tepat yang diprkirakan tidak
mengganggu kegiatan orang lain yang dilibatkan dalam kegiatan. Menetapkan
jumlah hari, dan jenis kegiatan harus disesuaikan denga jumlah dan dana
(anggaran) yang direncanakan dan juga menentukan tempat dengan jelas sebelum
proposal diajukan.
14) Jadwal
Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan dibuat berdasarkan waktu, jenis
kegiatan, orang yang menangani kegiatan. Menyusun jadwal pelaksanaan perlu
pemikiran yang matang untuk menghindari kepincangan pelaksanaan.
15) Anggaran
(biaya pelaksanaan)
Anggaran (biaya pelaksanaan) adalah biaya yang
direncanakan yang akan dipergunakan dalam sebuah kegiatan. Meliputi biaya
administrasi, konsumsi, honor, pelaksanaan, dan biaya-biaya lain yang
dibutuhkan perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam konteks ini, menyusun
anggaran tidak bisa dikira-kira dan dikarang. Artinya, biaya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi objektif yang diperlukan. Oleh sebab itu, kematangan dan
ketelitian dalam perhitungan sangat penting.
16) Visi
dan Misi
Dalam proposal tertentu ada juga yang menggunakan
atau mencantumkan visi dan misi adalah kemampuan untuk melihat pokok
permasalahan. Visi dan misi juga diterjemahkan suatu pandangan kedepan.
Misi adalah upaya apa sehingga prestasi dapat
dicapai. Visi dan misi haruslah tetap disesuaikan dengan judul proposal.
17) Penutup
Penutup berisi kesimpulan, rangkuman dan harapan
terhadap apa yang telah disampaikan. Dan ditulis secara ringkas, padat dan
jelas.
18) Lampiran
Bagian dalam proposal ini berisi peta, denah, foto,
grafik, atau bukti tertulis apabila ada, dan yang diperlukan sebagai penjelas
proposal dan haruslah berkaitan dengan kegiatan.
Demikian pemaparan mengenai beberapa hal atau unsur
yang dicantumkan dalam penulisan atau
penyusunan sebuah proposal kegiatan, baik itu kegiatan formal atau
informal.
H. Bahasa Proposal
Penggunaan bahasa proposal perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
1. Penempatan
dan penggunaan kata yang tepat.
Menempatkan
kata yang bersamaan artinya sebaiknya dihilangkan. Seperti agar supaya, merupakan
dan adalah.
2. Menghindari
penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele.
3. Penggunaan
paragraf.
4. Penggunaan
ejaan.
Sering
kita temui kesalahan dalam penggunaan ejaan seperti penulisan kata di, ke,
dari, daripada, pada, kepada, penempatan titik, koma, titik dua, disamping
penulisan vocal.
Perhatikan
penggunaan kata depan yang benar dan salah:
-
di samping bukan disamping
-
di kiri buakn dikiri
-
Cincin dibuat dari emas, bukan cincin
dibuat daripada emas
-
Sistem bukan sistim
-
Analisa bukan analisa
Contoh
format:
A.
Proposal
penelitian
Lembar Judul
Lembar kata pengantar
Daftar isi
I.
Pendahuluan
Latar Belakang
Perumusan masalah
II. Tujuan
dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian
Manfaat penilitian
III. Metode
penelitian
IV. Sistematika
pembahasan
B.
Proposal
penelitian
Lembar judul
Rumusan masalah
Tujuan dan manfaat
penelitian
o
Tujuan penelitian
o
Manfaat penelitian
o
Tinjauan pustaka
o
Hipotesis
o
Metode penelitian
o
Penelitian kepustakaan
o
Penelitian lapangan
Sistematika
pambahasan (Uraian bab demi bab)
C.
Proposal
Tugas Akhir Siswa SMK
1)
Halaman Judul: Proposal Perawatan dan
Perbaikan Motor Bensin
TUGAS AKHIR
Nama : Nurul Asrory
NIS : 03110199
Jurusan : Mekanik Otomotik
2)
Halaman Pengesahan
Berisi : -
Program
- Mata Uji
- Kode
- Lokasi waktu
No.
Peserta :
Nama
peserta :
Mengetahui
:
Orang
tua/wali Peserta
uji
Pembimbing I Pembimbing
II
Mengetahui
Kepala SMK Kepala
Bidang Keahlian
3)
Halaman Kata Pengantar
·
Berisi proposal disusun untuk memenuhi,
persyaratan Ujian Akhir Kelas III
·
Isi proposal sesuai program
·
Sebagai penutup menyadari kelemahan
proposal dengan harapan dilengkapi dan diperbaiki
4)
Halaman Daftar Isi
·
Halaman pengesahan
·
Kata pengantar
·
Daftar isi
-
Latar belakang
-
Keunggulan dan fungsi produk/jasa
-
Bahan
-
Fasilitas/Peralatan
5)
Halaman
6)
Rancana anggaran (biaya)
7)
Sasaran pasar/pengguna
8)
Jadwal pelaksanaan
9)
Penutup
D. Contoh Format Proposal Kegiatan
Seminar Bulan Bahasa SMA A Kota Bima Tahun 2003
Halaman
judul
Kata
pengantar
Daftar
isi
I.
PendahuluanLatar belakang
II.
Tujuan
III.
Sasaran
IV.
Pelaksanaan
V.
Anggaran
VI.
Penutup
E.
Contoh
Format Proposal Bantuan Dana Pendidikan
I.
Pendahuluan
A. Latar
belakang
B. Tujuan
II.
Tantangan
A. Tenaga
B. Sarana
prasarana
C. Mutu
dan out put
III.
Analisa SWOT
A. Potensi
internal
- Kekuatan
- Kelemahan
B. Potensi
eksternal
- Peluang
- Tantangan
IV.
Program
A. Program
kegiatan
- Sumber dana
- Implementasi
B. Pendanaan
-
Sumber dana
-
Alokasi dana
-
Jumlah dana yang dibutuhkan
V.
Penutup
Contoh
format proposal tersebuut dapat juga berlaku untuk umum, untuk siswa
disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dengan tetap mengacu kepada unsur proposal
yang diuraikan. Bentuk proposal ada yang menggunakan kata pengantar dan daftar
isi, ada juga tanpa kata pengantar dan daftar isi.
I.
Mengajukan
Proposal Penelitian
Penelitian ilmiah adalah upaya untuk menjelaskan
fenomena nyata yang kita alami dengan menetapkan prinsip umum untuk
menerangkannya. Pada dasarnya, dalam penelitian ilmiah, penjelasan deskriptif
suatu fenomena bisa dinyatakan melalui kata-kata yang tidak bersifat teknis.
Pendefinisian konsep dan perumusan teori berlangsung
setiap saat. Hal ini merupakan langkah yang diperlukan dalam suatu proses
penelitian ilmiah. Selanjutnya, dilakukan analisis konsep, merupakan suatu
keperluan mendasar meski hanya satu tahap saja dari proses penelitian ilmiah
yang kompleks dan berpuncak pada terbentuknya teori. Konsep adalah unsur yang
tidak bisa dihilangkan dari teori atau sistem teoritis.
Hal ini perlu diperhatikan ketika merencanakan
mengajukan proposal penelitian. Semakin tepat dan sempurna unsur konseptual,
semakin tepat dan sempurna pula teori itu. Dalam kaitan ini, ada beberapa hal
yang dapat digunakan untuk menilai rencana/usulan penelitian itu, antara lain:
1. Latar belakang pengetahuan peneliti. Seberapa jauh peneliti memiliki
pengetahuan yang erat hubungannya dengan persoalan yang akan ditelitinya.
2. Persoalan tentang data. Seberapa jauh peneliti
dapat menggambarkan jenis data yang diperlukannya.
3. Persoalan tentang cara pengambilan sampel.
Peneliti harus dapat mengemukakan berapa luas “generalisasi” hasil penelitian
itu, disertai dengan alasan mengapa diambil metode sampling yang digunakannya.
4. Persoalan tentang maksud dan tujuan serta
kegunaan penelitian. Peneliti harus mampu mengungkapkan alasan-alasan
secukupnya tentang arti dan manfaat dari hasil penelitian itu.
5. Persoalan tentang teknik analisis. Peneliti harus
dapat mengemukakan dengan seksama prosedur dan teknis analisis terhadap data
yang dikumpulkan.
Selain itu masih ada hal lain yang harus dikuasai
oleh peneliti yaitu tentang pemilihan topik, menetapkan judul, dan sistematika
usulan penelitiannya, seperti paparan berikut.
J.
Pemilihan Topik Penelitian
Hal lain yang
harus dikuasai oleh peneliti dalam mengajukan proposal yaitu tentang pemilihan
topik penelitian. Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa
yang akan dijadikan sebagai lapangan penelitian. Ada empat hal yang biasanya
digunakan sebagai bahan pertimbangan pemilihan topik penelitian, yaitu:
1. Manageable
Topic
Topik yang akan dijadikan lapangan penelitian, agar
tidak berada di luar jangkauan kemampuan, maka dalam memilihnya perlu
mempertimbangkan beberapa segi, salah satunya adalah kemampuan memecahkan
masalah dalam topik.
Suatu penelitian tidak akan berhasil jika peneliti
tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai pokok masalah yang akan
diteliti. Selain itu, kecakapan tentang cara mengolah data yang telah terkumpul
sangat penting sehingga tidak menimbulkan kebingungan saat data telah
terkumpul. Cara mengolahnya, adalah:
a. Tersedia
Dana yang Cukup
Peneliti tidak boleh merencanakan penelitian yang
terlalu besar, bila kemampuan pembiayaan dananya kecil. Baik tidaknya suatu
penelitian itu tidak tergantung pada besar kecilnya biaya, akan tetapi
tergantung pada aspek metodologinya dan makna hasil penelitian.
b. Batas
Waktu untuk Menyelesaikan Penelitian
Faktor waktu perlu pula dipertimbangkan. Suatu
penelitian akan banyak memakan waktu jika terlalu banyak aspek yang bersangkut
paut dengan topiknya.
c. Sponsor
dan Konsultan
Topik dari suatu penelitian kadang-kadang perlu
disesuaikan dengan tersedianya sponsor atau konsultan yang mau atau memiliki
kesempatan untuk memberikan bantuan.
d. Kerjasama
dengan Pihak Lain
Suatu topik yang diajukan mungkin juga mengandung
unsur-unsur bersifat tidak kerjasama. Oleh karena itu, memperoleh kejasama
dengan pihak lain diperlukan dalam penelitian.
2. Obtainable
Data
Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat
baik, namun belum tentu data yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Data
sangat diperlukan dalam mengembangkan penelitian.
3. Significance
of Topic
Topik yang dipilih harus merupakan topik yang sangat
penting untuk diteliti. Yang menjadi pertimbangan memilih topik yang sangat
penting harus didasarkan pada dua hal, yaitu:
a. Sumbangan
hasil penelitian terhadap “academic
interest” dan “social interests”
Topik penelitian yang dipersiapkan sebagai karya
ilmiah harus memberikan sumbangan pengetahuan. Sumbangan ini dapat berwujud
materi pengetahuan ataupun berwujud tata kerja atau metodologi. Apapun wujud
sumbangan tersebut, topik yang dipilih harus membuahkan masalah baru dan cara
pemecahan baru agar dapat memenuhi minat akademis.
b. Pengolahan
topik yang tidak menduplikasi.
Pengulangan topik dapat dianggap bukan duplikasi
dengan tiga ketentuan, yaitu:
· Apabila
kita beranggapan suatu lapangan mungkin memerlukan pengolahan kembali
disebabkan kondisi yang sudah berubah dibandingkan pada saat penelitian
terdahulu dilakukan.
· Apabila
peneliti merasa penelitian terdahulu itu diragukan validitasnya, sehingga
penyimpulannya menyesatkan, analisisnya tidak menggunakan teknik yang tepat,
dan pengumpulan datanya tidak mengikuti tata cara yang semestinya.
· Pengulangan
topik mungkin dimaksudkan untuk menguji apakah hasil dari penelitian terdahulu
yang dilakukan di daerah tertentu akan sama hasilnya jika dilakukan di daerah
lain.
c. Interested Topic
Peneliti harus memperhatikan faktor yang ada dalam
diri peneliti itu sendiri. Faktor tersebut adalah minat dan semangat. Artinya,
topik yang dipilh harus disertai bahkan didorong oleh minat dan semangat yang
besar. Minat dan semangat ini timbul dari rasa ingin tahu secara ilmiah dengan
maksud mencari kebenaran ilmiah. Salah satu kelemahan penelitian adalah
kegiatan itu tidak didorong oleh maksud mencari kebenaran ilmiah, melainkan
oleh keinginan membuktikan kebenaran pribadi. Oleh karena itu, dalam hal
memiilih topik, peneliti seharusnya memiliki kesediaan untuk bekerja tanpa
prasangaka.
K.
Menetapkan Judul Penelitian
Topik adalah
pokok massalah yang akan dijadikan objek penelitian ataupun objek pembahasan
karya ilmiah.
1) Arti
dan Fungsi Judul
Judul penelitian
pada wujudnya merupakan kalimat, dalam bentuk satu kalimat pertanyaan. Judul
terdiri dari kata-kata yang jelas, singkat, deskriptif, dan pernyataan tidak
terlalu puitis atau bombastis (Sutrisno Hadi, 1984). Sehingga semua orang yang membacanya
dapat dengan segera menduga tentang materi dan permasalahan serta kaitannya.
Selain itu dapat pula dikatetahui tentang objek dan metode , maksud dan tujuan
serta wilayah dan kegunaan penelitian.
2) Susunan
dan Kaitan Variabel dalan Judul Penelitian
Kata tersusun dalam kalimat judul
merupakan istilah ilmiah atau konsep yang disebut variabel. Susunan variabel itu harus
mencerminkan keseluruhan isi karya tulis, dan merupakan gambaran dari susunan
kerja kerangka konsep atau variabel itu. Oleh karena itu, susunan dan kaitan
variabel pada judul penelitian dengan metode tertentu akan berbeda dengan judul
penelitian memakai metode lainnya.
Pada dasarnya kita mengenal tig
macam bentuk penelitian:
(1) Penelitian eksploratif adalah
penelitian bertujuan mencari atau merumuskan masalah dari satu fenomena.
(2) Penelitian pengembangan adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan masalah dari suatu fenomena, yang
dihubungkan dengan teori dari suatu ilmu
tertentu, untuk memecahkanmasalah itu secara rasional.
(3) Penelitian verifikatif adalah
penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan variabel dari hipotesis yang
diajukan, dengan data empiris.
Menetapkan judul setiap macam
penelitian tersebut biasanya dapat dinyatakan dengan mmempergunakan kata-kata
kunci tertentu yang tersusun dalam kalimat judul itu. Kata kunci untuk judul
penelitian yang bersifat korelasional ada dua golongan: pertama, yang
menyatakan hubungan interaktif. Kedua, menyatakan hubungan integrative. Judul
penelitian yang tidak korelasional biasanya dinyatakan secara verbal.
3) Sistematika
Usulan Penelitian
Susunan
yang umum bagi penelitian verifikatif dan beberapa penelitian pengembangan
terdiri dari dua belas unsur, seperti berikut:
a.
Latar Belakang Penelitian.
b.
Identifikasi dan Perumusan Masalah.
c.
Maksud dan Tujuan Masalah.
d.
Kegunaan Penelitian.
e.
Kerangka Pemikiran.
f.
Hipotesis.
g.
Metode Penelitian.
h.
Organisasi Penelitian (bukan untuk
skripsi)
i.
Anggaran Biaya.
j.
Lokasi Penelitian.
k.
Jadwal Penelitian.
l.
Kepustakaan.
Khusus bagi
mahasiswa yang meneliti untuk menulis skripsi, poin (h) dan (i) tidak perlu.
Kedua poin tersebut hanya berlaku bagi peneliti professional atau peneliti atas
nama lembaga yang mendapat proyek penelitian dari satu instansi atau dari
sponsor.
a.
Latar Belakang Penelitian
Dalam paparan ini diuraikan tentang garis besar yang
akan diselidiki atau diamati, mengapa diselidiki, bagaimana menyelidikinya dan
untuk apa diselidiki atau diteliti. Jawaban tentang apa yang diselidiki; baik
dicari maupun diselidiki.
Bagaimana menyelidikinya? Pertanyaan dijawab dengan
uraian tentang garis besar metode penelitiannya. Metode itulah yang paling
tepat untuk menyelidiki masalah itu.
Untuk apa diselidiki? Pertanyaan ini dijawab dengan
uraian tentang kegunaan hasil penelitian itu, baik kegunaan aspek teoritis atau
praktis. Biasanya hal ini merupakan simpulan butir tentang mengapa masalah itu
urgen atau penting untuk diselidiki.
b.
Identifikasi dan Rumusan Masalah
·
Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah tidak lain adalah
menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar
belakang penelitian. Didalamnya berisi perumusan eksplisit masalah yang
terkandung pada suatu fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan
intensitas pengaruhnya dalamtoopik penelitian. Selain itu perumusan ini
mempunyai konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan, kegunaan
penelitian, kerangka pikiran dan metode penelitian.
·
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang baik, menurut Fraenkeldan
Wallen (1990:22) adalah:
a. Masalah
harus feasible, dalam masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui
sumber-sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
b. Masalah
harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah
tersebut.
c. Masalah
harus signifikan, dalam arti jawaban masalah yang diberikan memberikan
kontribusi secara teoritis dan praktis.
·
Bentuk masalah Penelitian
Bentuk masalah penelitian ini dikembangkan
berdasarkan pada hubungan antara ketetapan memilih masalah dan cara
pemecahannya. Hal ini disebabkan hasil penelitian tersebut digunakan untuk
menjelaskan fenomena berdasarkan data yang terkumpul. Bentuk masalah penelitian
dapat dikelompokkan ke masalah deskriftif, komparatif dan asosiatif.
(a)
Permasalahan Deskriftif
Permasalahan deskriftif adalah suatu permasalahan
yang berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tambah membuat perbandingan dan
menghubungkan. Contoh rumusan masalah penelitiannya:
ü Seberapa
besar kualitas kerja dosen di UIN Malang?
ü Bagaimana
kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen di UIN Malang?
Contoh diatas terlihat bahwa setiap
pertanyaan penelitian berkenaan dengan satu variabel yang lain (1. kualitas
kerja 2. kepuasan kinerja). Peneliti ingin mengetahui kualitas kinerja dosen.
(b) Permasalahan komparatif
Permasalahan
komparatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan
keberadaan satu variabel pada dua sampel atau lebih. Contoh:
ü Adakah
perbedaan antara kinerja dosen UIN Malang dengan UIN Jakarta?
ü Adakah
kesamaan antara dosen UIN Malang dengan dosen UIN Jakarta?
Dari
contoh diatas terlihat bahwa hanya satu variabel (yang dihitamkan), tetapi
sampel penelitiannya dua atau lebih.
(c)
Permasalahan Asosiatif
Permasalahan asosiatif adalah suatu pernyataan yang
lebih bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih. Permasalahan ini ada tiga
macam, yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, maupun hubungan interaktif.
Contoh:
ü Adakah
hubungan antara banyaknya semut dengan manisnya buah yang da di pohon?
ü Adakah
hubungan antara warna rambut dengan human
relation?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar