ads

Selasa, 12 Juni 2012

Bahasa indonesia , Proposal By AYU MADINA DKK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Seperti hal yang kita ketahui setiap penelitian (skripsi, tesis, disertasi, dan kegiatan atau penelitian lainnya) selalu didahului dengan penyusunan sebuah usulan penelitian (proposal). Penyusunan proposal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas penelitian kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain baik-tidaknya, berhasil-tidaknya, atau bahkan sempurna tidaknya sebuah penelitian dapat dilihat pada proposal yang dususun oleh seorang peneliti.
Usulan penelitian atau proposal  merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yag akan dilakukan pada waktu meneliti. Penyusunan proposal ini pula yang menjadi alas an dalam memberikan perkuliahan metode penelitian pada mahasiswa di perguruan tinggi agar mahasiswa maupun menyusun usulan penelitian terlebih dahulu sebelum mereka terjun ke lapangan dalam rangka menyiapkan skripsi mereka.
Selain itu proposal digunakan di dunia usaha, perencanaan, pembangunan, gedung, proyek-proyek, sering di ajukan pula penawaran untuk melakukan pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, kami mengangkat topik ini untuk dijadikan makalah. Dalam karya ilmiah ini kami memaparkan informasi-informasi tentang proposal. Kami berharap karya tulis ini akan berguna bagi masyarakat luas.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan proposal ?
2.      Apa sajakah ciri-ciri dari proposal ?
3.      Bagaimanakah isi dan sistematika proposal kegiatan ?
4.      Apa saja sifat dan jenis proposal ?
5.      Apa yang dimaksud dengan proposal non formal ?
6.      Apa yang dimaksud dengan proposal formal ?
7.      Bagaimanakah teknik penyusunan proposal yang baik dan benar ?
8.      Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa proposal ?
9.      Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam pengajuan proposal penelitian ?
10.  Apa saja hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik penelitian ?
11.  Apa saja hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan judul penelitian ?

C.     Tujuan
1.      Menjelaskan pengertian proposal.
2.      Menyebutkan dan menjelaskan ciri-ciri proposal.
3.      Menyebutkan dan menjelaskan isi dan sistematika proposal kegiatan.
4.      Menjelaskan sifat-sifat dan jenis-jenis proposal.
5.      Menjelaskan apa dimaksud dengan proposal non formal.
6.      Memberikan penjelasan tentang proposal formal.
7.      Menjelaskan teknik penyusunan proposal yang baik dan benar.
8.      Menjelaskan hal- hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa proposal.
9.      Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengajuan proposal penelitian.
10.  Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik penelitian.
11.  Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan judul penelitian.

D.    Manfaat
Memberikan informasi lebih lanjut kepada masayarakat luas tentang proposal.

E.     Metode Penulisan
Kami menggunakan metode kajian pustaka dalam pembuatan makalah ini.










BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Proposal
Setiap penelitian (skripsi, tesis, disertasi, dan kegiatan atau penelitian lainnya) selalu didahului dengan penyusunan sebuah usulan penelitian (proposal). Penyusunan proposal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas penelitian kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain baik-tidaknya, berhasil-tidaknya, atau bahkan sempurna tidaknya sebuah penelitian dapat dilihat pada proposal yang dususun oleh seorang peneliti.
Usulan penelitian merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti. Penyusunan proposal ini pula yang menjadi alas an dalam memberikan perkuliahan metode penelitian pada mahasiswa di perguruan tinggi agar mahasiswa maupun menyusun usulan penelitian terlebih dahulu sebelum mereka terjun ke lapangan dalam rangka menyiapkan skripsi mereka.
Jenis-jenis proposal
·         Proposal kegiatan
·         Proposal skiripsi
·         Proposal penelitiaan

B.  Ciri-ciri Proposal
Dalam menyusun usulan penelitian atau proposal ini, perlu diperhatikan syarat-syarat untuk sempurna suatu usul penelitian tersebut. Syarat tersebut antara lain:
·         Sistematis, artinya usulan penelitian tersebut disusun secara sistematis menurut pola tertentu ari yang paling sederhana sampai yang kompleks atau dikatakan juga konsisten.
·         Berencana, proposal dilakukan dengan sengaja dan sebelumnya sudah dipikirkan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkan pelaksanaanya.
·         Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai awal hingga akhir kegiatan, mengikuti cara-cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan, yaitu prinsip-prinsip untuk mencari kebenaran ilmiah.

C.  Isi dan Sistematika Proposal
Secara sederhana proposal itu berisis delapan hal. Kedelapan hal tersebut ada dalam sistematika di bawah ini.
1.   Nama kegiatan
Kegiatan yang ditulis harus jelas. Secara eksplisit nama kegitan tersebut merupakan judul proposal. Bagian ini mengandung jenis kegiatan yang akan dilakukan. Judul tersebut harus memuat tema atau jiwa yang menjadi semangat kegiatan.
2.   Latar belakang kegiatan
Latar belakang kegiatan, sering disebut sebagai dasar pemikiran atau alasan kita tertarik melakukan kegiatan. Hal-hal yang dipaparkan merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa kegiatan ini perlu diadakan. Latar belakang juga dapat disejajarkan dengan latar belaknag masalah dalam karya ilmiah. Pertanyaan yang sangat perlu ditekankan dalam hal ini adalah “mengapa” bukan “untuk apa”?
3.   Tujuan kegiatan
Bagian ini merupakan jawaban atas latar belakang kegiatan. Tujuan dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga tampak jelas manfaat kegiatan. Oleh karena itu, pada bagian ini biasanya dinyatakan pada tujuan umum dan manfaat kegiatan. Tujuan yang ingin dicapai biasanya dinyatakan dengan tujuan umum dan tujuan khusus.
4.   Manfaat kegiatan
Bagian ini merupakan sesuatau yang dapat diperoleh atau dirasakan oleh berbagai pihak setelah tujuan yang dicapai sudah terwujud. Biasanya yang memperoleh manfaat itu dinyatakan sebagai manfaat teoritis dan manfaat praktis.
5.   Ruang lingkup kegiatan
Bagian ini mengemukakan populasi atau subjek penelitian dan lokasi penelitian yang biasa disebut objek sasaran. Dalam menjelaskan bagian ini penulis mengungkapkan secara singkat tentang maksud utamanya dalam menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanankan.
6.   Penyelenggaraan atau kepanitiaan
Bagian ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan kegiatan. Jika semakin rinci dan jelas, semakin baik pula proposal tersebut. Penyelenggaraan ini mencakup lingkup kegiatan, syarat-syarat pendaftaran, waktu pelaksanaan, dan tempat kegiatan. Kepanitiaan memuat orang-orang yang telibat sebagai pelaksanaan kegiatan. Orang-orang tersebut meliputi pelindung, penanggung jawab, pembina, ketua umum, ketua pelaksana, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi.
7.   Perencanaan anggaran
Bagian ini merencanakan anggaran biaya yang ditulis secara logis dan realistis. Pada bagian ini juga dilengkapi sumber dana yang digali untuk mencukupi biaya yang hendak digunakan. Antara anggaran dan sumber dana diharapkan seimbang.
8.    Penutup
Bagian akhir kegitan berisi harapan dan permohonan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan  dengan baik.
D. Sifat dan Jenis Proposal
Proposal sebaiknya dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada walaupun barang yang diajukan belum ada, penulis proposal harus merangkaikanyasedemikian rupa sehingga meyakinkan penerima proposal.
Macam-macam bidang yang dewasa ini bisa dijadikan saran proposal yang bersifat bisnis adalah: penelitian, pengembangan, perencanaan, dan pemasaran. Penelitian murni biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga ilmiah atau perguruan tinggi berdasarkan permintaan dari satu badan dengan dana dari badan-badan filantropis, semata-mata untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian sering disponsori pula oleh pemerintah yang merasa bertanggung jawab dalam dunia pendidikan dan kemajuan dari bangsa dan negaranya.
Proposal lain juga dapat dijumpai adalah perencanaan. Untuk pembangunan, gedung, proyek-proyek, sering di ajukan pula penawaran untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Seperti halnya dengan laporan, proposal masih dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuknya. Proposal formal adalah proposal yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Bentuk proposal semi formal dan non formal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu.
E. Proposal Non Formal
Proposal yang bersifat non formal bentuknya beraneka ragam,tergantung dari penulis, atau kesepakatan antara penulis dan penerima proposal. Proposal non formal kadang-kadang disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. Bentuk ini bukan hanya dipakai sebagai latihan bagi mahasiswa tetapi dipergunakan dalam dunia usaha.
Terlepas dari bentuk yang harus dipergunakan,sebuah proposal non formal selalu harus mengandung hal-hal berikut:
a.   Masalah
Masalah yang disampaikan dalam sebuah proposal harus dirumuskan dengan jelas. Harus mengangadakan identifikasi masalah yang di hadapi dengan cermat , menggambarkan latar belakang atau sejarah masalah yang dihadapi, serta menunjukkan betapa pentingnya masalah itu dilaksanakan atau di selesaikan sekarang juga.
b.   Saran pemecahan
Saran pemecahan untuk memecahkan masalah merupakan inti dan sasaran utama dari setiap proposal. Penulis berusaha menampilkan jalan keluar yang dianggapnya paling baik untuk mengatasi atau menyelesakan pekerjaan yang dihadapi.
c.    Permohonan
Untuk menutup proposal pnulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu atau bersedia menyampaikan informasi yang di perlukan untuk keluar dari masalah yang di hadapi itu dan merumuskan dengan tegas apa yang ingin dikerjakan.                                                                                  
F. Proposal  Formal
Seperti halnya dengan semua tulisan formal yang lain, proposal formal harus memenuhi persyaratan tertentu. Sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi proposal dan bagian pelengkap penutup. Susunan dan perincian tiap bagian harus memenuhi pola yang dibicarakan di bawah ini. Ada bagian yang dapat digabungkan, ada pula yang memerlukan perincian yang lebih jauh. Yang paling penting adalah tidak memaksakan suatu pola untuk bermacam-macam proposal yang isi dan sifatnya berlainan.
1)   Bagian Pelengkap Pendahuluan
Beberapa bagian yang mutlak perlu dimasukkan dalam bagian pelengkap pendahuluan adalah:
·      Surat pengantar
Surat pengantar atau memorandum pengantar fungsinya sama dengan penyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan. Surat pengantar proposal antara lain berisi: alas an-alasan penulis menyampaikan proposal itu dengan mengacu kepada surat, pertemuan, atau iklan yang menawarkan kepada umum untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
·      Sampul dan halaman judul
Sampul dan halaman judul dicantumkan identifikasi jenis tulisan yaitu proposal, juduk proposal, nomor pengenal (kalau ada), yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran. Biasanya dicantumkan tanggal penyerahan, tanggal akhir penyerahan tugas yang akan dikerjakan dan tanggal proposal. Unsurnya biasanya dimasukkan pula nama, gelar, alamat orang atau organisasi yang menyampaikan proposal tersebut.
·      Ihtisar atau abstrak
Ihtisar atau abstrak menyampaikan inti sari dari masalah dan cara pemecahannya yang disampaikan dalam proposal memerlukan satu gambaran singkat tentang cara dan teknik pemecahan yang diajukan oleh badan atau penulis proposal.
·      Daftar isi
Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul utama dan judul bawahan yang tersapat dalam seluruh proposal dengan mudah dapat mencari bagian tertentu bila ia tertarik untuk melihat bagian yang bersangkutan.
·      Penegasan permohonan
Penegasan mengenai permintaan dapat dimasukkan dalam ihtisar. Tetapi bila proposal yang disampaikan itu cukup panjang, lebih baik bagian ini diberikan tempat sendiri.

2)   Isi Proposal
Isi proposal memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Tugas yang akan dilakukan sifatnya berbeda-beda, oleh sebab itu perincian sebuah proposal dari badan ke badan yang lain, dari jenis pekerjaan ke pekerjaan yang lain, dari satu waktu ke waktu yang lain, maupun dari tempat satu ke tempat yang lain sehingga perincian sebuah proposal akan berbeda-beda.
Namun demikian beberapa topik di bawah ini selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam isi sebuah proposal.
a.    Pembatasan masalah
Pembatasan pengertian atas masalah yang dihadapi merupakan suatu hal yang pertama-tama harus dilakukan. Dengan batasan yang diberikan pada awal proposal itu, dapat diletakkan landasan pengertian yang sama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini penulis proposal tetap harus member batasan pengertian dengan tujuan memperlihatkan kepada penerima proposal bahwa ia mengetahui dengan tepat masalah itu.
b.   Latar belakang
Latar belakang yang diuraikan perlu pula dikemukakan. Apa yang terjadi sekarang atau nanti, tidak terlepas dari perkembangan atau sejarahnya pada masa lampau. Demikian pula aoa yang terjadi sekarang atau nanti tidak dapat terlepas dari latar belakang atau kondisi yang berada disekitarnya.
c.    Luas lingkup
Membatasi luas lingkup persoalan yang dihadapi akan membawa manfaat sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, penulis proposal akan dapat melihat duduk persoalannyadengan jelas, sehingga dapat menyampaikan deskripsi yang konkrit dan jelas. Kedua, penulis maupun penerima proposal masing-masingakan menguji masalah itu dalam luas lingkup yang dikemukakan itu dengan bahan-bahan literature yang pernah ada.
d.   Metodologi
Metodologi disini adalah kerangka teoritis yang dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan, atau mengatasai masalah yang dihadapi melalui metode yang digunakan, penerima proposal dapat menilai apakah dapat diharapkan hasil yang memuaskan atau tidak pada tempat, dan kondisi tertentu.
e.    Fasilitas
Badan atau perusahaan yang besar dan berpengalaman biasanya memiliki bermacam-macam fasilitas yang diperlukan, di pihak lain memiliki fasilitas tersendiri akan lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah, daripada kalau harus menyewa dari badan-badan lain.
f.    Personalia
Salah satu faktor yang memang turut diperhitungkan oleh penerima proposal adalah susunan personalia dari badan yang menyampaikan proposal itu. Sebab penulis proposal harus menyertakan pula daftar susunan personalia, baik yang bekerja penuh maupun tidak, dengan gelar dan keahlian serta pengalamannya masing-masing.
g.   Keuntungan dan kerugian
Akan kebih meyakinkan lagi penerima proposal, bila dikemukakan juga semua keuntungan yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi untuk meyakinkan penerima proposal bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak sia-sia dengan hasil yang akan diperoleh.
h.   Lama waktu
Dalam proposal harus dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan diselesaikan. Nila pekerjaan itu terdiri dari tahap-tahap pekerjaan, maka tahap-tahap itu perlu diberikan dengan perincian waktu penyelesaian masing-masing.
i.     Biaya
Biaya merupakan salah satu topik yang juga akan sangat diperhatikan penerima proposal. Namun bagi badan penerima proposal yang baik kedudukannya. Kualitas pekerjaan merupakan hal yang lebih diutamakan. Bagaimana pun juga perincian biaya harus benar-benar difarap dalam proposal ini sehingga dapat meyakinkan penerima proposal.
j.     Laporan
Untuk mengikuti tahap pelaksanaan dengan cermat, penulis proposal juga memperkirakan tahap-tahap pelaporan kemajuan pekerjaan yang akan dikerjakan itu. Disamping laporan-laporan menurut tahap kemajuan yang dicapai, kapan akan diserahkan laporan terakhir sesuadah pekerjaan itu dirampungkan.

3)   Bagian Pelengkap Penutup
Bagian ini sama dengan laporan dan tulisan formal yang lain, berisi bahan perpustakaan, lampiram-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam proposal itu.


G. Teknik Penyusunan Proposal
Menyusun proposal harus jelas, transparan, dan membutuhkan kecermatan dan ketelitian. Teliti dan cermat dalam merumuskan masalah, mendesain kegiatan yang disesuaikan dengan dana dan tenggang waktu yang tersedia.
Tujuan penulisan proposal adalah :
·                     Mendapat  persetujuan.
·                     Mendapatkan bantuan baik berupa dana maupun sarana.
Proposal diajukan untuk melakukan kegiatan-kegiatan diantaranaya pameran, studi banding, kegiatan sosial atau peringatan hari besar. Perbedaan dalam penyusunan proposal dengan memperhatikan tujuan dan sasaran sesuai dengan kepentingan masing-masing. Perbedaan kepentingan dan sasaran berbeda dengan bentuk proposal. Proposal permohonan dan untuk pembangunan musholaberbeda dengan proposal studi banding atau proposal penelitian, meskipun dibuat oleh sekelompok yang sama dan diajukan kepda orang yang sama.
Perbedaan proposal terletak pada unsur proposal, di samping sasaran dan tujuan. Perbedaan unsure, sasaran dan tujuan, mempengaruhi perbedaan bahasa yang digunakan. Artinya bahasa yang digunakan adalah proposal penelitian berbeda dengan bahasa dalam proposal permohonan dana. Namun, harus tetap beorientasi kepada kesatuan bahasa, estetika dan kelogisan bahasa yang digunakan.
Beberapa unsur yang harus dicantumkan dalam penulisan proposal adalah sebagai berikut :
1.        Pendahuluan (latar belakang perumusan masalah)
2.        Dasar ; dasar pemikiran (tanpa pendahuluan)
3.        Maksud dan tujuan
4.        Tujuan dan manfaat penelitian
5.        Metode penelitian
6.        Faktor penghambat
7.        Faktor pendorong
8.        Kegiatan dan tema
9.        Masalah
10.    Visi dan misi
11.    Manfaat
12.    Populasi dan sampel
13.    Sasaran dan target kegiatan
14.    Waktu dan tempat kegiatan
15.    Jadwal pelaksanaan (program)
16.    Peserta
17.    Teknik pelaksanaan
18.    Biaya yang diperlukan (anggaran)
19.    Kesimpulan dan saran
20.    Lampiran
1)   Latar Belakang
Sebagian proposal mencantumkan latar belakang pada bagian pendahuluan, ada juga proposal tanpa pendahuluan (latar belakang), tetapi menguraikan dengan jelas dan singkat tentang pokok permasalahan. Tentunya berdasarkan isi dan tujuan proposal.
2)   Dasar
Dasar dalam proposal adalah yang mendasari sehingga rencana yang tersebutkan dalam proposal akan dilaksanakan.
3)   Tujuan
Yang menjadi tujuan diadakannya kegiatan disesuaikan dengan konteks permasalahan. Tujuan proposal penelitian, tentunya disesuaikan dengan judul proposal.
4)   Manfaat
Dalam bagian ini dicantumkan manfaat dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan yang diingikan.
5)   Metode penelitian
Metode yang digunakan sesuai dengan judul penelitian. Dalam menetapkan metode tidak selamanya sama, bergantung pada topik. Dan dalam penetapan metode bergantung dari topik atau judul penelitian. Berkaitan dengan penelitian, jenis dan sumber data penting untuk dimasukan ke dalam proposal penelitian. Jenis data dijelaskan beserta contoh tentang data primer, data sekunder dan sumber data, disamping sampel dan populasi. Antara sampel dan populasi dibedakan, dijelaskan dengan memberikan contoh secara singkat.
6)   Faktor penghambat
Faktor yang menjadi hambatan dalam upaya melaksanakan atau memajukan suatu kegiatan.
7)   Faktor Pendorong
Faktor yang mendorong sehingga rencana kegiatan dapat disusun dan dilaksanakan.
8)   Kegiatan dan Tema Kegiatan
Bagian ini adalh pemaparan kegiatan yang diinginkan dan akan dilaksankan. Seperti kegiatan penelitian, kegiatan lomba, dsb. Tema kegiatan adalah tema yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut. Mencantumkan tema kegiatan harus memperhatikan konteks kegiatan. Penggunaan kata dalam tema, padat, singkat, jelas, terarah sesuai sasaran dan tujuan kegiatan.
9)   Perumusan Masalah
Biasanya proposal yang sering menggunakan atau mencantumkan perumusan masalah lebih banyak dalam proposal penelitian dengan menggunakan kata tanya. Masalah yang menyangkut hal-hal yang berkaitan langsung dengan objek penelitian. Penetapan masalah berdasarkan apa yang tercantumkan dalam pendahuluan, dasar pemikiran atau latar belakang.
10)    Manfaat
Dalam melaksanakan kegiatan, meskipun skala tertentu dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta.
11)    Sasaran
Bagian ini mencantumkan kepada siapa maksud yang dicapai melalui kegiatan. Misalnya, proposal penyuluhan demam berdarah yang sasarannya ditujukan kepada masyarakat dengan tujuan masyarakat mengetahui dan memahami bahaya demam berdarah.
12)    Target Kegiatan
Target kegiatan menyangkut waktu, berapa kali melakukan kegiatan, dan hasil yang ingin dicapai sesuai target yang direncanakan.
13)    Waktu
Waktu yang direncanakan mulai kapan dan akan berakhir kapan. Perlu diperhatikan waktu yang tepat yang diprkirakan tidak mengganggu kegiatan orang lain yang dilibatkan dalam kegiatan. Menetapkan jumlah hari, dan jenis kegiatan harus disesuaikan denga jumlah dan dana (anggaran) yang direncanakan dan juga menentukan tempat dengan jelas sebelum proposal diajukan.
14)    Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan dibuat berdasarkan waktu, jenis kegiatan, orang yang menangani kegiatan. Menyusun jadwal pelaksanaan perlu pemikiran yang matang untuk menghindari kepincangan pelaksanaan.
15)    Anggaran (biaya pelaksanaan)
Anggaran (biaya pelaksanaan) adalah biaya yang direncanakan yang akan dipergunakan dalam sebuah kegiatan. Meliputi biaya administrasi, konsumsi, honor, pelaksanaan, dan biaya-biaya lain yang dibutuhkan perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam konteks ini, menyusun anggaran tidak bisa dikira-kira dan dikarang. Artinya, biaya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi objektif yang diperlukan. Oleh sebab itu, kematangan dan ketelitian dalam perhitungan sangat penting.
16)    Visi dan Misi
Dalam proposal tertentu ada juga yang menggunakan atau mencantumkan visi dan misi adalah kemampuan untuk melihat pokok permasalahan. Visi dan misi juga diterjemahkan suatu pandangan kedepan.
Misi adalah upaya apa sehingga prestasi dapat dicapai. Visi dan misi haruslah tetap disesuaikan dengan judul proposal.
17)    Penutup
Penutup berisi kesimpulan, rangkuman dan harapan terhadap apa yang telah disampaikan. Dan ditulis secara ringkas, padat dan jelas.
18)    Lampiran
Bagian dalam proposal ini berisi peta, denah, foto, grafik, atau bukti tertulis apabila ada, dan yang diperlukan sebagai penjelas proposal dan haruslah berkaitan dengan kegiatan.

Demikian pemaparan mengenai beberapa hal atau unsur yang dicantumkan dalam penulisan atau  penyusunan sebuah proposal kegiatan, baik itu kegiatan formal atau informal.
H. Bahasa Proposal
            Penggunaan bahasa proposal perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.      Penempatan dan penggunaan kata yang tepat.
Menempatkan kata yang bersamaan artinya sebaiknya dihilangkan. Seperti agar supaya, merupakan dan adalah.
2.      Menghindari penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele.
3.      Penggunaan paragraf.
4.      Penggunaan ejaan.
Sering kita temui kesalahan dalam penggunaan ejaan seperti penulisan kata di, ke, dari, daripada, pada, kepada, penempatan titik, koma, titik dua, disamping penulisan vocal.
Perhatikan penggunaan kata depan yang benar dan salah:
-          di samping bukan disamping
-          di kiri buakn dikiri
-          Cincin dibuat dari emas, bukan cincin dibuat daripada emas
-          Sistem bukan sistim
-          Analisa bukan analisa
Contoh format:
A.    Proposal penelitian
Lembar Judul
Lembar kata pengantar
Daftar isi
I.         Pendahuluan
Latar Belakang
Perumusan masalah
II.      Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian
Manfaat penilitian
III.   Metode penelitian
IV.   Sistematika pembahasan

B.     Proposal penelitian
Lembar judul
Rumusan masalah
Tujuan dan manfaat penelitian
o   Tujuan penelitian
o   Manfaat penelitian
o   Tinjauan pustaka
o   Hipotesis
o   Metode penelitian
o   Penelitian kepustakaan
o   Penelitian lapangan
Sistematika pambahasan (Uraian bab demi bab)
C.    Proposal Tugas Akhir Siswa SMK
1)                  Halaman Judul: Proposal Perawatan dan Perbaikan Motor Bensin
TUGAS AKHIR
Nama               : Nurul Asrory
NIS                 : 03110199
Jurusan            : Mekanik Otomotik
2)                  Halaman Pengesahan
Berisi   :           - Program
- Mata Uji
- Kode
- Lokasi waktu
No. Peserta      :
Nama peserta  :

Mengetahui     :
Orang tua/wali                                                            Peserta uji
                                                                                                                
                        Pembimbing I                                                  Pembimbing II
                                                                                                                
                        Mengetahui
                        Kepala SMK                                                   Kepala Bidang Keahlian
                                                                                                                                   
3)        Halaman Kata Pengantar
·           Berisi proposal disusun untuk memenuhi, persyaratan Ujian Akhir Kelas III
·           Isi proposal sesuai program
·           Sebagai penutup menyadari kelemahan proposal dengan harapan dilengkapi dan diperbaiki
4)        Halaman Daftar Isi
·           Halaman pengesahan
·           Kata pengantar
·           Daftar isi
-            Latar belakang
-            Keunggulan dan fungsi produk/jasa
-            Bahan
-            Fasilitas/Peralatan
5)        Halaman
6)        Rancana anggaran (biaya)
7)        Sasaran pasar/pengguna
8)        Jadwal pelaksanaan
9)        Penutup

D. Contoh Format Proposal Kegiatan Seminar Bulan Bahasa SMA A Kota Bima Tahun 2003
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
I.                   PendahuluanLatar belakang
II.                Tujuan
III.             Sasaran
IV.             Pelaksanaan
V.                Anggaran
VI.             Penutup

E.       Contoh Format Proposal Bantuan Dana Pendidikan
I.                   Pendahuluan
A.    Latar belakang
B.     Tujuan
II.                Tantangan
A.    Tenaga
B.     Sarana prasarana
C.     Mutu dan out put
III.             Analisa SWOT
A.    Potensi internal
- Kekuatan
- Kelemahan
B.     Potensi eksternal
- Peluang
- Tantangan
IV.             Program
A.    Program kegiatan
- Sumber dana
- Implementasi
B.     Pendanaan
- Sumber dana
- Alokasi dana
- Jumlah dana yang dibutuhkan
V.                Penutup

Contoh format proposal tersebuut dapat juga berlaku untuk umum, untuk siswa disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dengan tetap mengacu kepada unsur proposal yang diuraikan. Bentuk proposal ada yang menggunakan kata pengantar dan daftar isi, ada juga tanpa kata pengantar dan daftar isi.



I.    Mengajukan Proposal Penelitian
Penelitian ilmiah adalah upaya untuk menjelaskan fenomena nyata yang kita alami dengan menetapkan prinsip umum untuk menerangkannya. Pada dasarnya, dalam penelitian ilmiah, penjelasan deskriptif suatu fenomena bisa dinyatakan melalui kata-kata yang tidak bersifat teknis.
Pendefinisian konsep dan perumusan teori berlangsung setiap saat. Hal ini merupakan langkah yang diperlukan dalam suatu proses penelitian ilmiah. Selanjutnya, dilakukan analisis konsep, merupakan suatu keperluan mendasar meski hanya satu tahap saja dari proses penelitian ilmiah yang kompleks dan berpuncak pada terbentuknya teori. Konsep adalah unsur yang tidak bisa dihilangkan dari teori atau sistem teoritis.
Hal ini perlu diperhatikan ketika merencanakan mengajukan proposal penelitian. Semakin tepat dan sempurna unsur konseptual, semakin tepat dan sempurna pula teori itu. Dalam kaitan ini, ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk menilai rencana/usulan penelitian itu, antara lain:
1. Latar belakang pengetahuan peneliti. Seberapa jauh peneliti memiliki pengetahuan yang erat hubungannya dengan persoalan yang akan ditelitinya.
2. Persoalan tentang data. Seberapa jauh peneliti dapat menggambarkan jenis data yang diperlukannya.
3. Persoalan tentang cara pengambilan sampel. Peneliti harus dapat mengemukakan berapa luas “generalisasi” hasil penelitian itu, disertai dengan alasan mengapa diambil metode sampling yang digunakannya.
4. Persoalan tentang maksud dan tujuan serta kegunaan penelitian. Peneliti harus mampu mengungkapkan alasan-alasan secukupnya tentang arti dan manfaat dari hasil penelitian itu.
5. Persoalan tentang teknik analisis. Peneliti harus dapat mengemukakan dengan seksama prosedur dan teknis analisis terhadap data yang dikumpulkan.

Selain itu masih ada hal lain yang harus dikuasai oleh peneliti yaitu tentang pemilihan topik, menetapkan judul, dan sistematika usulan penelitiannya, seperti paparan berikut.



J. Pemilihan Topik Penelitian
            Hal lain yang harus dikuasai oleh peneliti dalam mengajukan proposal yaitu tentang pemilihan topik penelitian. Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan sebagai lapangan penelitian. Ada empat hal yang biasanya digunakan sebagai bahan pertimbangan pemilihan topik penelitian, yaitu:
1.   Manageable Topic
Topik yang akan dijadikan lapangan penelitian, agar tidak berada di luar jangkauan kemampuan, maka dalam memilihnya perlu mempertimbangkan beberapa segi, salah satunya adalah kemampuan memecahkan masalah dalam topik.
Suatu penelitian tidak akan berhasil jika peneliti tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai pokok masalah yang akan diteliti. Selain itu, kecakapan tentang cara mengolah data yang telah terkumpul sangat penting sehingga tidak menimbulkan kebingungan saat data telah terkumpul. Cara mengolahnya, adalah:
a.    Tersedia Dana yang Cukup
Peneliti tidak boleh merencanakan penelitian yang terlalu besar, bila kemampuan pembiayaan dananya kecil. Baik tidaknya suatu penelitian itu tidak tergantung pada besar kecilnya biaya, akan tetapi tergantung pada aspek metodologinya dan makna hasil penelitian.
b.    Batas Waktu untuk Menyelesaikan Penelitian
Faktor waktu perlu pula dipertimbangkan. Suatu penelitian akan banyak memakan waktu jika terlalu banyak aspek yang bersangkut paut dengan topiknya.
c.    Sponsor dan Konsultan
Topik dari suatu penelitian kadang-kadang perlu disesuaikan dengan tersedianya sponsor atau konsultan yang mau atau memiliki kesempatan untuk memberikan bantuan.
d.   Kerjasama dengan Pihak Lain
Suatu topik yang diajukan mungkin juga mengandung unsur-unsur bersifat tidak kerjasama. Oleh karena itu, memperoleh kejasama dengan pihak lain diperlukan dalam penelitian.
2.   Obtainable Data
Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Data sangat diperlukan dalam mengembangkan penelitian.
3.   Significance of Topic
Topik yang dipilih harus merupakan topik yang sangat penting untuk diteliti. Yang menjadi pertimbangan memilih topik yang sangat penting harus didasarkan pada dua hal, yaitu:
a.    Sumbangan hasil penelitian terhadap “academic interest” dan “social interests”
Topik penelitian yang dipersiapkan sebagai karya ilmiah harus memberikan sumbangan pengetahuan. Sumbangan ini dapat berwujud materi pengetahuan ataupun berwujud tata kerja atau metodologi. Apapun wujud sumbangan tersebut, topik yang dipilih harus membuahkan masalah baru dan cara pemecahan baru agar dapat memenuhi minat akademis.
b.    Pengolahan topik yang tidak menduplikasi.
Pengulangan topik dapat dianggap bukan duplikasi dengan tiga ketentuan, yaitu:
·      Apabila kita beranggapan suatu lapangan mungkin memerlukan pengolahan kembali disebabkan kondisi yang sudah berubah dibandingkan pada saat penelitian terdahulu dilakukan.
·      Apabila peneliti merasa penelitian terdahulu itu diragukan validitasnya, sehingga penyimpulannya menyesatkan, analisisnya tidak menggunakan teknik yang tepat, dan pengumpulan datanya tidak mengikuti tata cara yang semestinya.
·      Pengulangan topik mungkin dimaksudkan untuk menguji apakah hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan di daerah tertentu akan sama hasilnya jika dilakukan di daerah lain.
c. Interested Topic
Peneliti harus memperhatikan faktor yang ada dalam diri peneliti itu sendiri. Faktor tersebut adalah minat dan semangat. Artinya, topik yang dipilh harus disertai bahkan didorong oleh minat dan semangat yang besar. Minat dan semangat ini timbul dari rasa ingin tahu secara ilmiah dengan maksud mencari kebenaran ilmiah. Salah satu kelemahan penelitian adalah kegiatan itu tidak didorong oleh maksud mencari kebenaran ilmiah, melainkan oleh keinginan membuktikan kebenaran pribadi. Oleh karena itu, dalam hal memiilih topik, peneliti seharusnya memiliki kesediaan untuk bekerja tanpa prasangaka.

K. Menetapkan Judul Penelitian
Topik adalah pokok massalah yang akan dijadikan objek penelitian ataupun objek pembahasan karya ilmiah.
1)   Arti dan Fungsi Judul
Judul penelitian pada wujudnya merupakan kalimat, dalam bentuk satu kalimat pertanyaan. Judul terdiri dari kata-kata yang jelas, singkat, deskriptif, dan pernyataan tidak terlalu puitis atau bombastis (Sutrisno Hadi, 1984). Sehingga semua orang yang membacanya dapat dengan segera menduga tentang materi dan permasalahan serta kaitannya. Selain itu dapat pula dikatetahui tentang objek dan metode , maksud dan tujuan serta wilayah dan kegunaan penelitian.
2)   Susunan dan Kaitan Variabel dalan Judul Penelitian
Kata tersusun dalam kalimat judul merupakan istilah ilmiah atau konsep yang disebut  variabel. Susunan variabel itu harus mencerminkan keseluruhan isi karya tulis, dan merupakan gambaran dari susunan kerja kerangka konsep atau variabel itu. Oleh karena itu, susunan dan kaitan variabel pada judul penelitian dengan metode tertentu akan berbeda dengan judul penelitian memakai metode lainnya.
Pada dasarnya kita mengenal tig macam bentuk penelitian:
(1) Penelitian eksploratif adalah penelitian bertujuan mencari atau merumuskan masalah dari satu fenomena.
(2) Penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan masalah dari suatu fenomena, yang dihubungkan dengan teori dari  suatu ilmu tertentu, untuk memecahkanmasalah itu secara rasional.
(3) Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan variabel dari hipotesis yang diajukan, dengan data empiris.

Menetapkan judul setiap macam penelitian tersebut biasanya dapat dinyatakan dengan mmempergunakan kata-kata kunci tertentu yang tersusun dalam kalimat judul itu. Kata kunci untuk judul penelitian yang bersifat korelasional ada dua golongan: pertama, yang menyatakan hubungan interaktif. Kedua, menyatakan hubungan integrative. Judul penelitian yang tidak korelasional biasanya dinyatakan secara verbal.


3)   Sistematika Usulan Penelitian
Susunan yang umum bagi penelitian verifikatif dan beberapa penelitian pengembangan terdiri dari dua belas unsur, seperti berikut:
a.       Latar Belakang Penelitian.
b.       Identifikasi dan Perumusan Masalah.
c.       Maksud dan Tujuan Masalah.
d.      Kegunaan Penelitian.
e.       Kerangka Pemikiran.
f.       Hipotesis.
g.      Metode Penelitian.
h.      Organisasi Penelitian (bukan untuk skripsi)
i.        Anggaran Biaya.
j.        Lokasi Penelitian.
k.      Jadwal Penelitian.
l.        Kepustakaan.

Khusus bagi mahasiswa yang meneliti untuk menulis skripsi, poin (h) dan (i) tidak perlu. Kedua poin tersebut hanya berlaku bagi peneliti professional atau peneliti atas nama lembaga yang mendapat proyek penelitian dari satu instansi atau dari sponsor.
a.                   Latar Belakang Penelitian
Dalam paparan ini diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki atau diamati, mengapa diselidiki, bagaimana menyelidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti. Jawaban tentang apa yang diselidiki; baik dicari maupun diselidiki.
Bagaimana menyelidikinya? Pertanyaan dijawab dengan uraian tentang garis besar metode penelitiannya. Metode itulah yang paling tepat untuk menyelidiki masalah itu.
Untuk apa diselidiki? Pertanyaan ini dijawab dengan uraian tentang kegunaan hasil penelitian itu, baik kegunaan aspek teoritis atau praktis. Biasanya hal ini merupakan simpulan butir tentang mengapa masalah itu urgen atau penting untuk diselidiki.
b.                   Identifikasi dan Rumusan Masalah
·         Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah tidak lain adalah menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Didalamnya berisi perumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalamtoopik penelitian. Selain itu perumusan ini mempunyai konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pikiran dan metode penelitian.
·         Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang baik, menurut Fraenkeldan Wallen (1990:22) adalah:
a.    Masalah harus feasible, dalam masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber-sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
b.   Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut.
c.    Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban masalah yang diberikan memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis.
·         Bentuk masalah Penelitian
Bentuk masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan pada hubungan antara ketetapan memilih masalah dan cara pemecahannya. Hal ini disebabkan hasil penelitian tersebut digunakan untuk menjelaskan fenomena berdasarkan data yang terkumpul. Bentuk masalah penelitian dapat dikelompokkan ke masalah deskriftif, komparatif dan asosiatif.
(a) Permasalahan Deskriftif
Permasalahan deskriftif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tambah membuat perbandingan dan menghubungkan. Contoh rumusan masalah penelitiannya:
ü Seberapa besar kualitas kerja dosen di UIN Malang?
ü Bagaimana kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen di UIN Malang?
Contoh diatas terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian berkenaan dengan satu variabel yang lain (1. kualitas kerja 2. kepuasan kinerja). Peneliti ingin mengetahui kualitas kinerja dosen.
(b) Permasalahan komparatif
Permasalahan komparatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu variabel pada dua sampel atau lebih. Contoh:
ü Adakah perbedaan antara kinerja dosen UIN Malang dengan UIN Jakarta?
ü Adakah kesamaan antara dosen UIN Malang dengan dosen UIN Jakarta?
Dari contoh diatas terlihat bahwa hanya satu variabel (yang dihitamkan), tetapi sampel penelitiannya dua atau lebih.
(c) Permasalahan Asosiatif
Permasalahan asosiatif adalah suatu pernyataan yang lebih bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih. Permasalahan ini ada tiga macam, yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, maupun hubungan interaktif. Contoh:
ü Adakah hubungan antara banyaknya semut dengan manisnya buah yang da di pohon?
ü Adakah hubungan antara warna rambut dengan human relation?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sponsor